Sunday, January 25, 2009

Eli, Eli Lama Sabakhtani?

Shalom!

Pada kesempatan kali ini saya ingin menuangkan pemikiran saya mengenai perkataan Yesus di atas kayu salib. Khususnya ketika Ia berkata, "Eli, Eli, Lama sabakhtani?" 

Satu kali saya sedang mengunjungi sebuah forum tanya jawab dan menemukan ada yang bertanya kalau Yesus adalah Tuhan, mengapa ia harus berteriak demikian? Pertanyaan ini datang dari seseorang yang tidak diketahui tujuannya mengapa ia mempertanyakan ini. Entah ia benar - benar ingin tahu atau ia sengaja menanyakan hal ini dengan tujuan menjatuhkan kekristenan. Terlepas dari asumsi saya mengenai tujuan pertanyaan tersebut, saya mencoba menjawab pertanyaan itu. Berikut ini adalah jawaban saya:

Untuk menjawab pertanyaan anda harus dimengerti dahulu prinsip dasar tentang kodrat Yesus dan hubungan Ia dengan Bapa. 

Filipi 2:5-8

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib


Jadi jelas bahwa Yesus adalah Allah yang mengosongkan diriNya dan mengambil rupa hamba. Yaitu DIA yang adalah Tuhan itu sendiri rela "membatasi" keilahianNya dan rela "mengurung diri" dalam tubuh jasmani seorang manusia. Karena Ia dikandung Roh kudus, maka roh yang menghidupi tubuh Yesus adalah ROH ALLAH itu sendiri. Sehingga menjadikanNya 100% manusia dan 100% Allah!
--------------------------------------...
I Yohanes 5:7

5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

Dari segi kekerabatan, Bapa, Firman dan ROH KUDUS bukanlah merupakan ketiga oknum terpisah. Melaikan adalah satu pribadi yang berdaulat dalam representasi yang berbeda. Maka dengan sendirinya antara Yesus dan Bapa terikat dengan keintiman yang benar - benar tanpa jarak dan batasan apapun.

--------------------------------------...

Ketika Ia hendak menyerahkan nyawaNya, yang berarti mati, disana Ia sadar betul bahwa dalam menjelang keadaanNya yang tak bernyawa, ROH ALLAH yang ada di dalam diriNya harus keluar dari tubuhNya sebagaimana keadaan seorang meninggal (tanpa roh). Itu berarti secara langsung mengoyakan hubunganNya, yang pada saat itu Yesus dalam kondisi 100% manusia, dengan keilahianNya dan dalam kondisi demikian Ia sadar betul bahwa keterpisahanNya dengan ALLAH merupakan suatu keadaan yang paling menakutkan. Sebagaimana digambarkan dalam Lukas 13 : 28 (Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar. )
Yesus yang sadar betul dengan kondisi demikian berseru: "Eli, Eli, Lama sabakhtani?" (Bapa, Bapa, Mengapa Engkau meninggalkanKu?"
Itu semua Yesus sudah lakukan supaya kita yang percaya dan menerimaNya tidak mengalami keterpisahan dengan Bapa di dalam dosa kita. Seruan Yesus seperti itu juga hendak memberi tahu kita bahwa apabila kita tidak merelakan diri untuk diselamatkan, maka kita pun akan mengalami kengerian karena terpisah dari hadirat Allah.

Tuhan memberkati!

Apa yang kami (orang Kristen) percayai?

Shalom!

Pada suatu kali saya sedang browsing di situs" web dan menemukan sebuah situs yang di dalamnya berisi perbantahan tentang Ketuhanan Yesus Kristus dan banyak hal lainnya yang ditulis oleh Alkitab.

berikut adalah kutipan dari web tersebut:

"Pembuktian inilah yang membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan ! dan Dusta dari anda dengan mengatakan bahwa Yesus Tuhan Anda mengutip Kitab Yohanes YOHANES 13:13 :Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. 

John 13:13 :You call Me the Teacher (Master) and the Lord, and you are right in doing so, for that is what I am. 

Padahal Terjemahan yang aslinya adalah YOHANES 13:13 :Kamu menyebut Aku Guru dan Tuan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuan. 

John 13:13 :You call Me the Teacher (Master) and the Lord, and you are right in doing so, for that is what I am. 

Inilah adalah Kedustaan dari Kristen karena Tipikal ini yang di Wariskan oleh Paulus si Raja Dongo kepada Orang Kristen Khususnya di Indonesia. 

Coba anda : 

Coba Anda Lihat arti dari Teacher (Master) and the Lord, Lord disana berarti Tuan bukan Tuhan, Bahasa mana yang mengatakan Arti Lord adalah tuhan ??? Tuhan dalah bahasa Inggris diterjemahkan God bukan Lord. Lord adalah Tuan atau Paduka ! 

Jadi kesimpulannya Kitab YOHANES 13:13 membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan. 

Jadi kalau ada orang Kristen yang mengatakan pernyataan Orang Israel bahwa Yesus bukan Tuhan tidak diambil Pusing maka sebaiknya Bible itu dibuang aja atau dibakar karena Bible itu tidak dijadikan sandaran atau rujukan dalam beragama nya Orang Kristen !"

Dari kutipan di atas dapat kita ketahui beberapa hal:

1. Orang yang menulis kutipan ini tidaklah salah dalam mengartikan LORD = TUAN. Tetapi ia lupa bahwa manuskrip Alkitab tidak ditulis dengan menggunakan bahasa Inggris. Jadi di sini para penafsir menggunakan padanan kata LORD dalam bahasa Inggris yang sekaligus dapat pula di terjemahkan sebagai TUHAN  yang digunakan dalam bahasa Yunani (KURIOS) untuk menyampaikan sebuah penghormatan yang tinggi dan dikenakan pada sosok yang dikagumi atau diagung - agungkan. GOD dalam bahasa Inggris dapat diterjemahkan sebagai TUHAN, tetapi GOD juga dapat diterjemahkan Allah dalam konteks berbahasa Indonesia. Dalam Alkitab PL dapat kita temukan juga bahwa penggunaan kata LORD GOD bersamaan dapat pula menyatakan karakter dari TUHAN ALLAH. Yang biasanya diindikasikan dengan menggunakan perpaduan huruf kapital. untuk hal ini perlu juga kita ingat bahwa PL ditulis dengan bahasa Aram. Jadi bahasa Inggris yang merupakan target penterjemahan internasional menggunakan dua kata yang sama dalam menerjemahkan kata yunani:KURIOS, dan beberapa kata Ibrani: ADONAI, YHWH, JEHOVA, dsb, yaitu LORD dan GOD. Tetapi apa yang mendasari iman Kristiani bukanlah masalah penterjemahan kata untuk menyebut "sesuatu" yang menguasai alam semesta, yang biasanya disebut sebagai "TUHAN" atau "ALLAH", tetapi lebih berupa sikap hormat dalam mengumandangkan namaNya itu. Karena, siapa yang pernah mengetahui siapa nama asliNYA??? Harus diingat bahwa dalam Bible IA menyatakan diriNya kepada musa dengan sebutan "AKU ADALAH AKU", "AKULAH ALLAH ABRAHAM, ISHAK, YAKUB". Sedangkan dalam perjanjian baru IA menyatakan diriNYA dengan sebutan "AKULAH ALPHA, AKULAH OMEGA. YANG AWAL DAN YANG AKHIR, YANG SUDAH ADA, YANG ADA DAN YANG AKAN DATANG." Dan semua sebuatan tersebut terangkum dalam diri YESUS KRISTUS yang merupakan ALLAH itu sendiri. 

2. Orang yang menulis kutipan diatas menggunakan Alkitab untuk mendukung argumentasinya. Dan dia menggunakan Injil Yohanes. Perli diingat bahwa keempat orang yang menulis 4 kitab Injil menggunakan sudut pandang yang berbeda dalam mendeskripsikan "biografi Yesus". Dan ke-4 orang tersebut memiliki karakternya masing - masing. Ditinjau dari data tersebut maka 4 kitab injil dapat artikan sebagai berikut secara kontekstual:

Matius : Lebih menuliskan Yesus sebagai Raja

Markus : Lebih menuliskan Yesus sebagai Tuhan

Lukas : Lebih menuliskan Yesus sebagai Guru

Yohanes : Lebih menonjolkan sisi "kemanusiaan" yang ada dalam diri Yesus

Dan secara keseluruhan keempat kitab injil tersebut mengandung inti yang sama, yaitu Yesus adalah SANG MESIAS, (Kristou, yun). itulah mengapa kitab injil yang ada sekarang merupakan sebuah karya kanonisasi. Menurut ketentuan kitab Taurat bahwa sang penyelamat umat manusia (MESIAS) harus memiliki ketentuan sbb:

* Seorang Raja

* Seorang Nabi

* Seorang Imam

Dan MESIAS disebut dalam berbagai sebutan dan gelar seperti: "IMMANUEL : Allah Berserta Kita", "RAJA DAMAI", "Anak Allah yang Maha Tinggi", "Anak Manusia", dsb.

Dari gelar dan sebutan yang disandang oleh Mesias, jelas bahwa MESIAS harus 100% adalah TUHAN dan 100 % adalah MANUSIA. Jadi, MESIAS yang adalah YESUS KRISTUS adalah 100% TUHAN dan 100% Manusia.

3. Orang yang menulis kutipan diatas tidak melihat konsep keTuhanan yang ada dalam diri Yesus secara menyeluruh. tetapi malah menghilangkan esensi dasar yang ada dalam diri YESUS. yaitu YESUS SANG MESIAS, tetapi menggunakan Alkitab sebagai acuan dalam membela suatu agama tertentu. Perlu diingat bahwa untuk mengetahui isi sebuah ide pokok (main idea) dari sebuah karangan harus dibaca dahulun setiap bagian dari teks tersebut. Dan main idea harus dapat memuat seluruh isi dari teks itu. Jadi mengutip ayat Alkitab secara sepotong - sepotong dapat menimbulkan paradigma yang salah juga tentang apa yang orang Kristen percayai. 

Kesimpulan:

Isu yang menyangkut keagamaan merupakan hal yang sensitif. Jadi penulis yang menulis kutipan tersebut juga tidak paham apa arti ke-Bhineka-an yang dianut bangsa Indonesia. Hal ini tercermin dari bahasa kasar yang ditunjukan kepada salah satu tokoh agama Kristen. Saya kira ada baiknya apabila tidak saling "menyerang" antar agama satu dengan yang lain.

Tuhan Berkati!